Tren Data Center Dunia pada Tahun 2023

Saat perusahaan digital semakin menjamur dan bertambah besar, data center menjadi pondasi yang penting bagi kemajuan jangka panjang perusahaan. Dalam perjalanannya, ada berbagai hal yang kemudian memengaruhi data center itu sendiri hingga menjadi sebuah tren. 

Artikel ini mengajak #SahabatPrimacom untuk melihat dan mengenal lebih dekat tentang beberapa isu dan tren utama dalam dunia data center secara global. Nantinya tren tersebut dapat dipertimbangkan untuk membantu merencanakan investasi perusahaan pada infrastruktur pusat data di tahun 2023 ini.

Investor dan Regulasi Dukung Bisnis Data Center di Indonesia 

Dikutip dari situs Kfmap.asia, pertumbuhan transaksi data center di Asia-Pasifik telah meningkat tajam pada 2023. Permintaan akan data center datang dari berbagai penyedia layanan cloud yang memindahkan layanannya ke Asia Tenggara, Australia, dan Jepangsehingga Investor global juga tertarik mendanai berbagai proyek data center, salah satunya di Indonesia. 

Bisnis data center juga didukung oleh regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti PP Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang menyebutkan bahwa semua perusahaan, khususnya lembaga keuangan, wajib untuk menyimpan data pribadi mereka di pusat data yang berlokasi di dalam negeri. 

Begitu juga dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 yang mewajibkan semua lembaga keuangan memiliki mekanisme pencadangan data melalui Disaster Recovery Center

Dengan adanya dua hal tersebut, tidak heran jika pada tahun-tahun berikutnya akan muncul berbagai pusat data baru di Indonesia. Maka dari itu, perlu diperhatikan juga tentang berbagai tren pusat data yang sedang berlangsung saat ini secara global. 

Sustainability, Efisiensi Energi dan Pemanasan Global

Seperti dikutip dari Neucentrix, berbicara tentang tren global, pastinya kita tidak bisa lepas dari isu ramah lingkungan. Walaupun emisi dari data center hanya menyumbang 2% dari total emisi gas luar kaca, isu tentang lingkungan selalu menjadi hal utama setiap tahunnya dalam bisnis data center.

Sebuah infrastruktur data center diharapkan beroperasi dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan sumber daya alam di sekitarnya. Inilah yang disebut dengan sustainability. Sementara dari sisi efisiensi energi, sebuah data center tentunya diharapkan memiliki standar dalam penggunaan sumber daya agar menghasilkan output yang maksimal. 

Secara teknis, dua hal ini mencakup berbagai teknis, seperti pemanfaatan energi ramah lingkungan, efisiensi dari sistem pendingin, penggunaan bahan yang ramah lingkungan, bahkan hingga pembuangan limbah elektronik. Tujuan akhirnya tentu untuk mengurangi jejak karbon yang nantinya turut mengurangi dampak dari pemanasan global.

Keamanan dan Privasi Data 

Seiring dengan banyaknya data dan informasi yang dimiliki, tentunya keamanan data perlu menjadi perhatian. Para penjahat siber selalu siap untuk mengambil data kapan pun kita lengah. Berbagai ancaman seperti ransomware, phising, dan lainnya bisa mengancam kapan saja. Karena itu berbagai infrastruktur tentu akan lebih memperhatikan tentang keamanan data mereka. 

Dalam hal ini, memiliki atau menggunakan jasa Security Operation Center hingga melakukan tindakan Penetration Testing mungkin menjadi opsi. Namun, salah satu hal yang terpenting adalah memiliki standar sertifikasi yang telah telah diakui secara internasional. Seperti ISO 27001 tentang keamanan data dan ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu. 

IoT, Latensi, dan Edge Computing

Dikutip dari Techfunnel.com, dengan semakin dikenalnya konsep big data, IoT, VR, dan teknologi jaringan 5G, latensi juga kini menjadi isu tersendiri. Data center yang tadinya hanya diperlukan untuk menyimpan data dalam waktu tertentu kini dibutuhkan untuk keperluan real time.  

Oleh karena itu, edge computing nantinya diperkirakan akan menjadi tren. Edge computing sendiri merupakan konsep penggunaan komputasi dan pemrosesan terdistribusi secara lokal, regional, atau cloud daripada menggunakan  infrastruktur yang terpusat. Itu sebabnya  konsep ini dikenal dengan kata “tepi” atau edge. Penerapan edge computing nantinya diperkirakan akan lebih berkembang di area rural yang memiliki keterbatasan akses bandwidth dan jaringan internet. 

Baca juga: 3 Sertifikasi Pengelolaan Data Center

Primacom Data Center, First Commercial Data Center With ANSI/TIA Tier-3 Certification

#SahabatPrimacom, itulah sedikit pembahasan tentang tren data center secara global pada tahun 2023 ini. Pada intinya, isu lingkungan, keamanan data, dan edge computing masih menjadi tren yang akan mempengaruhi perkembangan infrastruktur ini kedepannya. Apabila Anda sedang mencari layanan pusat data, pastikan untuk memilih layanan yang memiliki keunggulan pada isu-isu tersebut. 

Primacom Data Center, terletak di kawasan Alam Sutera, Tangerang, telah memperoleh sertifikasi ISO 27001 tentang Information Security Management, sertifikasi PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), serta sejumlah sertifikasi lainnya yang menyangkut manajemen mutu layanan dan keselamatan kerja. 

Dapatkan layanan data center colocation untuk perusahaan Anda!  Saksikan video ini untuk melihat Primacom Data Center Tour, atau klik di sini untuk berkonsultasi dengan Tim Primacom.  

Similar Posts